Panduan mengubah HR menjadi Profit Driver di Perusahaan. Bukan Cost Center lagi!

Ekspektasi dari Business Owner untuk para HR!

 

Menurut laporan dari Gartner, 75% CHRO (Chief of Human Resource Officer) dan Business Owner mengharapkan HR mereka untuk menjadi business partner yang strategis – namun kurang dari 20% yang berhasil mencapainya.

 

Dengan kata lain, CHRO dan Business Owner menginginkan department-nya menciptakan HR for Business Impact

 

Namun, yang terjadi HR hanya melakukan pekerjaan Administrasi dan Operasional. Dua hal yang minim business impact.

 

Lalu, apa hubungannya Strategi HR dengan Business Impact?

 

Contoh Perusahaan yang menerapkan Strategic HR

Best Buy (perusahaan retail) ingin meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Sesuai dengan target bisnis.

 

Lalu apa yang dilakukan oleh tim HR Best Buy agar menjadi HR for Business Impact?

 

Tim HR perusahaan ini secara khusus meneliti tentang hubungan antara engagement karyawan dan kinerja keuangan perusahaan. 

 

Hasilnya?

 

Best Buy (perusahaan retail) mengalami peningkatan 0,1% dalam engagement karyawan. Hal ini menghasilkan lebih dari US $ 100.000 pendapatan operasional tiap tahun per cabang.

 

Karena fakta hubungan ini memotivasi Best Buy untuk membuat HR Activity, yaitu

 

Survey engagement karyawan setiap tiga bulan! 

 

Bukan hanya setiap satu tahun.

 

Tapi yang paling penting adalah, kegiatan HR nya dipastikan untuk mendorong business impact; meningkatkan kinerja keuangan.

Dengan menjaga engagement karyawan maka tim HR sudah bisa mendorong pendapatan perusahaan!

 

Mau seperti tim HR Best Buy?

 

Ada 4 Tingkatan HR yang harus dilalui: Administrasi, Operasional, Strategi, dan Partner Strategis.

 

Setiap tingkat akan menggambarkan dengan jelas bagaimana impact yang diberikan untuk pertumbuhan bisnis.

 

Sudah siap menyusuri setiap tingkat?

 

0
Rate this post

Related Posts